2. Memahami produk obligasi
Memahami produk obligasi bukan sekadar kamu mengetahui pengertian dari produk obligasi dan jenisnya.
Potensi risiko dan keuntungan harus kamu pahami dengan baik. Pada tahap ini, kamu sebaiknya mempelajari setiap instrumen obligasi dari prospektus, hasil riset perusahaan sekuritas, atau berselancar di internet.
3. Menganalisis obligasi
Pada tahap ini, sebelum memutuskan membeli obligasi, lakukan analisis mendalam mulai dari jenis yang akan dipilih dan bagaimana stabilitas pendapatan dari obligasi tersebut.
Kamu juga bisa menganalisis kupon, jangka waktu, dan peringkat obligasi tersebut. Jangan lupa cek latar belakang penerbit obligasi, emiten misalnya.
4. Memberikan amanat kepada trader atau broker
Tahap ini berarti kamu hendak membayar. Kamu sudah memilih obligasi, perusahaan sekuritas, dan paham keuntungan serta risikonya.
Tahap ini juga termasuk pembelian obligasi oleh pihak sekuritas sesuai dengan jenis serta harga yang kamu tetapkan.
5. Siapkan dana
Setelah memberikan amanat, dana investasi harus kamu siapkan. Ingat ya, keterlambatan membayar akan dikenakan penalti. Itulah kenapa kamu harus sudah siapkan dana ketika sudah memberikan amanat kepada sekuritas.
6. Pembayaran
Tahap terakhir adalah menyelesaikan pembayaran dengan cara transfer ke rekening perusahaan sekuritas.
Obligasi yang kamu beli akan tercantum dalam rekening perusahaan sekuritas yang tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Nantinya, administrasi bakal dilakukan bank kustodian perusahaan sekuritas. Tahap ini mengakhiri cara membeli obligasi yang berarti kamu sudah memegang instrumen investasi surat utang tersebut.
Jenis obligasi dan contohnya
Jenis surat utang itu sendiri juga sangat beragam. Sebagai instrumen investasi, surat utang menjadi salah satu instrumen yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia. Berikut ini adalah jenis-jenis obligasi.
Berdasarkan penerbitnya
Jika dilihat dari siapa penerbitnya, surat utang digolongkan jadi tiga jenis, yaitu:
1. Obligasi pemerintah dan lembaga pemerintah
Sesuai dengan namanya, surat utang ini memang diterbitkan oleh Pemerintah dalam bentuk seri. Intinya, Pemerintah Indonesia butuh dana untuk berutang, alih-alih pinjam ke lembaga lain atau luar negeri, mereka akan meminjamnya ke kamu.
Selain Pemerintah RI, ada pula lembaga-lembaga afiliasi pemerintah seperti BUMN seperti Jasa Marga, dan pihak lainnya dengan tujuan pembangunan infrastruktur dan lain-lain.
Ada dua surat utang pemerintah yang umum diketahui masyarakat, antara lain:
- Surat Utang Negara (SUN) atau surat utang dalam bentuk rupiah atau valuta asing (valas) yang pembayaran bunga dan pokoknya dijamin Pemerintah Indonesia.Berdasarkan jangka waktunya ada dua jenis SUN, yaitu Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang populer dengan sebutan Treasury Bills yang jangka waktu maksimal 12 bulan dan Obligasi Negara (ON) dengan jangka waktu lebih dari 12 bulan.
- Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara diterbitkan berdasarkan prinsip syariah. Penerbitannya bisa dalam mata uang rupiah atau valuta asing (valas).
2. Obligasi municipal
Obligasi municipal adalah surat utang yang dikeluarkan oleh Pemda setempat. Surat utang ini juga bisa dikeluarkan oleh pemerintah negara bagian sebuah negara.
Tujuan diterbitkannya surat utang ini tentu sebagai upaya penggalangan dana untuk membiayai proyek-proyek di daerah.
3. Obligasi swasta
Sementara itu, obligasi swasta adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan swasta dengan tujuan tertentu. Biasanya perusahaan ini sudah berjanji pada wali amanat, mereka akan memenuhi kewajiban dengan menyatakan segala ketentuan atas penerbitan obligasinya.
Wali amanat sendiri akan bertugas layaknya penjamin, dan berfungsi layaknya para pemegang obligasi.
Berdasarkan sistem pembayaran kupon
Jika dilihat dari penerbitnya, surat utang digolongkan menjadi tiga jenis. Dilihat dari sistem pembayarannya, surat utang dikategorikan ke dalam lima jenis. Apa saja?
1. Obligasi konvensional
Seringkali obligasi konvensional ini dikait-kaitkan dengan obligasi konvensional vs sukuk yang sifatnya syariah.
Jika mengacu pada definisi pembayaran, konvensional di sini artinya adalah pembayaran kuponnya yang dilakukan setiap setengah tahun.
Namun jika melihat kasus di Indonesia, umumnya kupon surat utang akan dibayar setiap tiga bulan sekali.
2. Zero coupon bonds
Nah kalau yang ini, kuponnya sudah dibayar di muka secara sekaligus atau lump sum. Jadi tidak dicicil secara per tiga bulanan.
3. Fixed coupon bonds
Kupon yang dibayar penerbit surat utang akan memiliki persentase yang sama hingga tanggal jatuh temponya.
4. Floating coupon bonds
Sedangkan yang ini, kuponnya berubah secara periodik dan berhubungan dengan tingkat suku bunga di pasar. Contohnya seperti Sertifikat Bank Indonesia atau SBI, SIBOR, dan lainnya.
Berdasarkan jaminan yang diberikan
Berhubung obligasi adalah surat utang, ada pula surat utang yang juga menawarkan jaminan. Surat utang seperti ini kerap disebut dengan secured bonds, dan dibedakan menjadi empat jenis yaitu.
1. Guaranteed bonds atau obligasi bergaransi
Surat utang ini diterbitkan oleh perusahaan namun dijamin oleh perusahaan lain. Perusahaan lain yang dimaksud bisa saja merupakan induk dari perusahaan itu.
2. Mortgage bonds
Surat utang ini jaminannya adalah sebuah aset properti, dan kerap dikenal dengan istilah Asset Backed Securities. Salah satu institusi di Indonesia yang memiliki produk ini adalah Bank Tabungan Negara (BTN).
Hal itu disebabkan karena BTN memang memiliki produk yang cukup aktif terkait pembiayaan aset properti.
3. Collateral trust bonds (Obligasi Beragun)
Jaminan dari surat utang ini antara lain adalah efek dari perusahaan penerbit, sebut saja seperti saham, atau anak usaha dari perusahaan yang bersangkutan.
4. Equipment trust bonds atau Obligasi Perlengkapan
Sementara itu, Obligasi Perlengkapan adalah surat utang yang mana penerbitnya menjamin peralatan atau kendaraan berat miliknya, sebut saja seperti perusahaan maskapai penerbangan yang menjaminkan pesawatnya. Tentu saja, investor yang memegang surat utang ini, berhak mengklaim peralatan yang dijaminkan si penerbit.
Surat utang tanpa jaminan
Bukan kredit saja yang bisa disediakan tanpa jaminan, surat utang ini juga tersedia dan jenisnya ada dua.
1. Debentur
Obligasi ini adalah surat utang tanpa jaminan, di mana para pemegang surat utang hanya akan memegang janji dari penerbit bahwa utang pokok dan kuponnya akan dibayar pada waktunya.
2. Subordinated Debenture
Seandainya penerbit telah menerbitkan lebih dari satu obligasi debenture, akan ada hierarki dari surat utang tersebut. Oleh karena itu, subordinated debenture adalah obligasi junior dari debenture sebelumnya.
Pada intinya, jika penerbit bangkrut, klaim obligasi junior ini gak akan bisa dibayarkan sebelum penerbit mampu melunasi seluruh kewajiban atas obligasi seniornya.
Jenis surat utang lainnya
Wah, ternyata gak cuma jenis-jenis di atas saja lho yang namanya obligasi. Berhubung obligasi adalah surat utang dan surat utang itu juga banyak jenisnya, maka kita akan coba sebutkan beberapa nama yang mungkin pernah kamu dengar sebelumnya
1. Sukuk
Sukuk adalah surat berharga jangka panjang atau obligasi yang berlandaskan atas prinsip syariah.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa dalam menaungi penerbitan sukuk demi menguatkan landasan syariah yang menekankan pelarangan riba di dalam sektor investasi obligasi.
Salah satu produk sukuk yang cukup top untuk saat ini adalah Sukuk Ritel Seri. Selain sesuai dengan syariat Islam, sukuk ini juga mendukung pembangunan nasional lho.
2. Obligasi berpendapatan
Sifatnya seperti saham khusus. Pembayaran atas bunga pinjamannya dilakukan secara penuh dan tepat waktu, gak akan menjadi keharusan, dan kegagalan bayar atas penerbitnya, gak akan membuat si penerbit dinyatakan bangkrut.
3. Obligasi voting
Berbeda dengan surat utang lainnya, pemegang surat utang ini akan mendapat hak suara dalam manajemen perusahaan.
4. Obligasi konversi (convertible bonds)
Surat utang ini yang sebelum jatuh tempo bisa ditukar menjadi saham si penerbit. Diterbitkan untuk menarik daya investor membeli surat utang ini.
Pernah dengar kasus Taxi Express di Indonesia? Tepat pada 3 Oktober 2019 mereka mengkonversikan surat utang senilai Rp600 miliar jadi saham. Namun, sayangnya saham mereka pada 2020 terpuruk ke level Rp50 per lembarnya.
5. Obligasi luar negeri
Pernah dengar istilah Eurobonds, Yankee Bonds, Samurai Bonds, Dragon Bonds, dan lainnya? Surat utang ini dirilis dengan menggunakan mata uang dari negara yang bersangkutan.
Yankee tentunya dengan Dolar Amerika Serikat, Eurobonds tentu dengan Euro, dan Samurai dengan Yen.
Surat utang itu memang dijual di negara-negara tersebut, namun tidak diterbitkan dari perusahaan asal negara tersebut, melainkan oleh pihak lain.
Perbedaaan obligasi dan unit link
Obligasi dan unit link memiliki persamaan sebagai salah satu instrumen investasi. Tetapi, perbedaan paling utama yang terlihat dari unit link adalah proteksi jiwa yang memberikan jaminan santunan atau uang pertanggungan jiwa (UP jiwa) jika nasabah meninggal dunia. Obligasi tidak memiliki proteksi demikian.
Agar kamu gak salah pilih, simak perbedaan investasi pada obligasi dan unit link berikut ini.
Tips aman berinvestasi obligasi
Kamu yang pengin mulai berinvestasi pada obligasi bisa mempertimbangkan tips dari pengusaha dan politisi Sandiaga Uno.
Mantan Wakil gubernur DKI Jakarta ini mengajak masyarakat, terutama anak muda untuk berani berinvestasi sejak dini.
Berikut ini beberapa tips dari lelaki yang karib disapa Bang Uno lewat webinar pada Mei 2020.
- Pilih SBN, ORI, dan sukuk negara karena lebih aman dan dijamin pemerintah.
- Bagi yang mengejar cuan tinggi, bisa melirik obligasi korporasi (swasta) dengan tetap memperhatikan kualitas dan keamanannya lewat peringkat kelayakan investasi.
- Jika masih awam, gunakan jasa manajer investasi yang telah menyiapkan portofolio sesuai profil investor. Dalam hal ini kamu berinvestasi pada reksadana.
- Dalam hal diversifikasi investasi dari 100 persen dana yang disiapkan, untuk obligasi sebaiknya 30-35 persen.
Data Penilai Harga Efek Indonesia (PHE) mencatat yield bonds negara FR082 tenor 10 tahun yang menjadi acuan berkisar 7 persen.
Sementara yield bonds korporasi dengan rating tertinggi (terbaik) yakni AAA berkisar 9 persen, rating AA hampir 12 persen, dan rating BBB di level 14 persen lebih.
CATATAN:
Yield adalah perhitungan yang didapatkan dari sewa properti per tahun, perhitungan ini biasanya dijadikan patokan apakah sebuah properti memiliki potensi yang baik untuk disewakan. Sementara capital gain adalah keuntungan dari menjual properti, dimana hasil penjualan properti tersebut lebih tinggi dari pada membeli properti.
Dividen adalah bagian dari laba perusahaan yang menjadi hak dari pemegang saham. Kadang kala, tidak seluruh laba yang dihasilkan oleh perusahaan dibagikan dalam bentuk dividen. Sebagian dari keuntungan tersebut juga digunakan lagi sebagai modal ekspansi usaha perusahaan.
Pasar primer adalah pasar yang untuk pertamakalinya perusahaan melakukan go publik dalam penjualan saham atau IPO. Pasar sekunder adalah pasar dimana penjualan atau pemeblian saham tersebut terjadi dipasar modal atas penjualan dan pembelian antar investor yang memegang saham tersebut.